Kenaikan UKT dan SPI di UNDIP

Untuk kesekian kali mahasiswa turun aksi menolak kenaikan Uang Kuliah Tunggal. Selasa (5/4) Aliansi Mahasiswa UNDIP turun ke jalan melakukan aksi menuntut penolakan keputusan Kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan diberlakukannya Sumbangan Pengelolaan Institusi (SPI)  bagi mahasiswa yang masuk jalur Ujian Mandiri (UM) pada tahun ajaran 2016/2017 mendatang. Selain itu, tidak adanya transparansi dana yang jelas, memperkuat  alasan untuk melakukan aksi ini.
Aksi yang berpusat di lapangan Widya Puraya, diikuti oleh Aliansi Mahasiswa UNDIP dari 11 fakultas yang ada, termasuk Fakultas Sains dan Matematika. Fadel, selaku ketua aksi FSM mengatakan, “Aksi ini perlu dilakukan untuk menyadarkan kepada para petinggi bahwa mahasiswa  bukan tempat untuk mengkomersilkan pendidikan”. Selain itu, untuk menyadarkan mahasiswa pada umumnya dan masyarakat bahwa dengan menjadi PTN-BH, UNDIP bukannya semakin baik, tapi justru mengekang pada pembayarannya.
Banyak pro dan kontra dikalangan mahasiswa mengenai utusan ini. “Saya menolak kenaikan UKT. Pasalnya, dengan adanya kenaikan UKT akan menambah beban mahasiswa yang kurang mampu,” kata Abu Khasan. Apabila UKT dinaikkan dan dikenakan SPI, mahasiswa menuntut fasilitas yang layak untuk keberlangsungan perkuliahan, seperti laboratorium harus diperbaiki. Aksi yang berlangsung selama hampir 3 jam ini belum membuahkan hasil. Pasalnya, Prof. Yos Johan Utama selaku pengambil kebijakan sedang berada di Perancis untuk menghadiri undangan.  Namun, ada perwakilan dari pihak rektorat yang akhirnya mau menemui mahasiswa, diantaranya Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan, Kepala Biro BAPSI, Kepala Biro Akademik, Kepala Biro Bagian Keuangan, Pembantu Dekan III FT dan FPP, serta anggota MWA Undip. Mereka mengaku bahwa mereka hanya bertindak sebagai pelaksana teknis, bukan pengambil kebijakan. Atas hal ini, perwakilan rektorat bersedia menampung aspirasi mahasiswa dan akan menyampaikannya kepada Rektor sepulangnya dari Perancis, serta akan dirundingkan kembali pada Senin, 11 April 2016. Para mahasiswa akan datang meminta pertanggungjawaban langsung dari pak Yos pada Selasa, 12 April 2016. “Kita tunggu nanti pada hari Senin. Lalu hari Selasa, minggu depan kita datang lagi ke sini untuk melihat pak rektor berbicara. Setuju?” Ujar komando aksi yang kemudian disetujui oleh massa.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2012 Mading Elektronik Polimer / Template by : Urang-kurai