SEMARANG - Dua orang terduga begal tewas di jurang
Rowosari, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Minggu (25/9/2016). Mereka
diamuk warga karena melawan saat hendak ditangkap.
Salah satu
warga sempat dibacok pelaku hingga telapak tangan kirinya hampir putus.
Insiden terjadi pukul 02.30 WIB, di Desa Krasak, Rowosari, Kecamatan
Tembalang, Kota Semarang.
Dua terduga begal yang tewas adalah Ram
(27), warga Sampangan, Kecamatan Gajahmungkur, Kota Semarang dan Ar
(25), warga Citarum, Kecamatan Semarang Timur, Kota Semarang.
Informasi
yang dihimpun, insiden itu berawal ketika enam pemuda tak dikenal
datang ke kawasan tersebut dengan tiga sepeda motor. Diduga, komplotan
begal berparang ini mencari korban.
Karena ulahnya mencurigakan,
enam pemuda ini dihentikan warga. Namun, mereka langsung menyerang.
Salah satu warga jadi korban, yakni Bagus Yulianto Pamungkas (20), warga
Rowosari Krajan, Rowosari, Tembalang, Kota Semarang. Bagus
mengalami luka bacok di tangan kiri. Insiden ini membuat warga geram.
Warga terus berdatangan hingga terjadi amuk massa kepada kawanan terduga
begal itu. Dua terduga begal tewas masuk jurang.
Kepala Unit
Reserse Kriminal Polsek Tembalang AKP Windoyo membenarkan insiden itu.
"Awalnya komplotan itu enam orang, melintas di TKP. Warga melihat salah
satu membawa senjata tajam, mau dihentikan tapi melawan," ungkap
Windoyo, Minggu.
Di TKP, dua terduga begal yang bisa ditangkap
bernama HW (32) dan DY (23). Satu lainnya, Do, juga bisa ditangkap
ketika bersembunyi di semak-semak dekat TKP, Do diketahui adalah kakak
dari Da, salah satu terduga begal yang tewas pada insiden itu.
Barang
bukti yang diamankan sebilah parang dan dua motor, masing-masing Satria
FU warna hitam nopol H 5324 TP dan Suzuki Smash nopol H 6878 GE.
Saat
ini, para tersangka sudah dalam penanganan Unit Reserse Mobile (Resmob)
Satuan Reserse Kriminal Polrestabes Semarang. Proses selanjutnya
ditangani Polrestabes Semarang. Satu pelaku lain masih buron. Dia kabur
menggunakan sepeda motor ketika sudah terkepung warga.
Salah satu
terduga begal yang ditangkap, HW, mengatakan awalnya mereka minum ciu
dicampur obat sakit kepala di rumah Dimas, kemudian pindah ke Kawasan
Johar Semarang.
"Kami berenam pakai tiga motor, bonceng-boncengan lewat Tembalang," kata HW. (ES) (dikutip dari koran SINDO)
0 komentar:
Posting Komentar