Terkadang
penyakit tak disebabkan oleh hal dari dalam tubuh maupun faktor di luar tubuh,
melainkan berasal dari kebiasaan buruk yang kita miliki. Salah satunya adalah
kebiasaan kita menyentuh tempat-tempat yang jorok dan berkuman. Tak banyak
orang yang menyadari bahwa mereka seringkali menempatkan jari-jari dan tangan
mereka di tempat yang kotor.
Bakteri dan kuman tak bisa dilihat secara kasat mata sehingga tak banyak yang tahu bahwa tangan mereka telah terkontaminasi oleh bakteri. Berikut adalah beberapa benda paling berkuman yang sebaiknya tak terlalu sering Anda sentuh, seperti dilansir oleh Men's Health (14/05).
Tombol
kompor gas
Ketika memasak memang mustahil tidak
menyentuh tombol atau kenop kompor gas. Namun sebaiknya Anda menggunakan alas
atau membersihkan tangan setelah menyentuhnya berkali-kali. Ini karena kenop
kompor gas merupakan tempat yang paling terkontaminasi oleh kuman.
Sebuah penelitian dari Kimberly-Clark tahun
2011 menemukan bahwa 71 persen kenop kompor gas terkontaminasi oleh kuman dan
bakteri. Hal yang bisa Anda lakukan untuk menghindari kontaminasi kuman dari
kenop kompor gas adalah dengan menggunakan alas seperti serbet ketika
menyentuhnya atau mencuci tangan setelah menyentuhnya. Selain itu, seringlah
bersihkan kenop kompor gas untuk menghindari kuman menumpuk.
Hidung
Apakah Anda salah satu orang yang memiliki
kebiasaan memegang hidung? Terlalu sering memegang hidung tak hanya bisa
meningkatkan kontaminasi bakteri, melainkan juga bisa berujung pada luka,
iritasi, dan bahkan infeksi, ungkap Marc Glashofer, M.D dari American Academy
of Dermatology.
Hidung mengandung banyak bakteri yang bisa
mengontaminasi tangan Anda. Selain itu, di dalam hidung terdapat lapisan yang
disebut nasal septum. Lapisan ini sangat mudah robek dan luka jika Anda terlalu
sering mengorek-ngorek hidung atau menyentuh hidung. Berdasarkan penelitian di
Wisconsin's Dean Foundation, mengorek-ngorek hidung 30 menit sehari
meningkatkan kemungkinan nasal septum robek dan infeksi.
Mata
Mata adalah salah satu organ sensitif yang
dimiliki manusia. Ketika mata terasa gatal atau lelah, tak jarang seseorang
akan mengucek-ngucek mata. Begitu juga beberapa orang yang memiliki kebiasaan
menyentuh mata mereka dengan sering. Jangan biasakan diri menyentuh mata,
terutama pada musim penyakit flu atau demam.
Menyentuh mata akan meningkatkan
kemungkinan penyebaran virus penyakit tersebut. Begitu juga ketika Anda
menyentuh wajah. Selain itu, mata juga lebih mudah mengalami iritasi dan merah
jika terlalu sering disentuh, terutama jika tangan Anda tak terjamin
kehigienisannya. Profesor dari University of Arizona, Charles Geba, menyarankan
agar Anda selalu membersihkan tangan dengan sabun atau hand-sanitizer, serta
mengurangi kebiasaan menyentuh mata.
Remote
control hotel
Mendapatkan kamar lengkap dengan televisi
dan remote control memang sebuah kemewahan yang bisa didapatkan ketika menyewa
hotel. Namun sebaiknya Anda berhati-hati ketika akan menyentuh remote control
di hotel tersebut.
Sebuah penelitian tahun 2012 dari
University of Houston menemukan bahwa 81 persen remote control pada hotel
mengandung bakteri E.Coli. Yang mengejutkan, bakteri E.Coli tak hanya terdapat
dalam remote, melainkan juga pada telepon dan lampu tidur. Jika Anda ingin
bersantai dengan menggunakan remote control, pastikan Anda membersihkannya
terlebih dahulu.
Wastafel
kantor
Wastafel kantor adalah salah satu tempat
yang digunakan banyak karyawan untuk membersihkan tangan mereka. Meski begitu,
ternyata tempat ini bukanlah tempat yang benar-benar bersih. Sebuah penelitian
tahun 2012 mengungkap bahwa 75 persen wastafel di kantor memiliki tingkat
kontaminasi yang tinggi. Selain itu, virus penyakit juga bisa menyebar dari
karyawan satu ke karyawan yang lain melalui wastafel, pembuat kopi, atau hal
lainnya.
Itulah
beberapa benda yang sebaiknya Anda waspadai. Jangan terlalu sering menyentuh
benda-benda tersebut. Selain itu, jika sudah menyentuhnya, sebaiknya segera
bersihkan tangan Anda. Sediakan cairan pembersih tangan atau lebih baik lagi,
cuci tangan dengan sabun.
By :
queen_foe
0 komentar:
Posting Komentar