ANTIOKSIDAN SENYAWA KIMIA SEJUTA MANFAAT
Senyawa kimia yang tergolong dalam kelompok antioksidan dan dapat ditemukan pada tanaman, antara lain berasal dari golongan polifenol, bioflavonoid, vitamin C, vitamin E, beta-karoten, katekin, dan resveratrol.
a. Polifenol
Polifenol merupakan senyawa turunan fenol yang mempunyai aktivitas sebagai antioksidan. Kelompok-kelompok senyawa fenolik terdiri dari asam asam fenolat dan flavonoid. Tanaman mempunyai potensi yang cukup baik sebagai penghasil senyawa fenolik. Senyawa yang telah ditemukan yaitu alfa-tokoferol. Senyawa ini mempunyai aktifitas biologis sebagai penangkap radikal bebas sehingga dapat dimanfaatkan sebagai obat untuk melawan penyakit yang disebabkan oleh radikal bebas seperti penyakit kanker. Senyawa polifenol banyak ditemukan dalam buah, sayuran, kacang-kacangan, sereal, teh, dan anggur (Hernani dan Raharjo, 2004).
b. Bioflavonoid
Kelompok ini terdiri dari kumpulan senyawa polifenol dengan aktifitas antioksidan cukup tinggi. Dengan kata lain, senyawa flavonoid mempunyai ikatan gula yang disebut glikosida. Senyawa induk atau senyawa utamanya disebut
aglikon yang berikatan dengan berbagai gula dan sangat mudah terhidrolisis atau mudah terlepas dari gugus gulanya. Flavonoid merupakan antioksidan yang potensial untuk mencegah pembentukan radikal bebas (Hernani dan Raharjo, 2004).
c. Vitamin C
Vitamin C mempunyai efek multifungsi, tergantung pada kondisinya. Vitamin C berfungsi sebagai antioksidan, proantioksidan, pengikat logam, pereduksi, dan penangkap oksigen. Tubuh sangat memerlukan vitamin C, kekurangan vitamin C dalam darah menyebabkan beberapa penyakit antara lain asma, kanker, diabetes, dan penyakit hati. Selain itu, vitamin C dapat memperkecil terbentuknya katarak dan penyakit mata lainnya. Vitamin ini dapat dikonsumsi dalam bentuk sintetik atau makanan-makanan yang kaya vitamin C seperti jeruk, strawberry, brokoli, tomat, kiwi, anggur, dan ubi jalar. Antioksidan ini berfungsi menurunkan tekanan darah dan kolesterol untuk mencegah stroke dan serangan jantung (Hernani dan Raharjo, 2004).
d. Vitamin E
Vitamin E merupakan antioksidan yang cukup kuat dan dapat memproteksi sel-sel membran serta LDL (Low Density Lipoprotein) kolestrol dari perusakan radikal bebas. Selain itu, vitamin E juga dapat membantu memperlambat proses penuaan pada arteri dan melindungi tubuh dari kerusakan sel-sel yang akan menyebabkan penyakit kanker, penyakit hati, dan katarak. Vitamin ini bekerjasama dengan antioksidan lain seperti vitamin C untuk
mencegah penyakit-penyakit kronik lainnya. Vitamin E banyak ditemukan pada kacang-kacangan, biji-bijian, dan minyak nabati (Hernani dan Raharjo, 2004).
e. Karotenoid
Beta-karoten adalah salah satu dari kelompok senyawa yang disebut karotenoid. Dalam tubuh senyawa ini akan dikonversi menjadi vitamin A. Serat, vitamin A, dan beta-karoten banyak ditemukan pada sayuran berwarna kuning, orange, dan hijau. Kekurangan serat, vitamin A, dan beta karoten memungkinkan tubuh terserang kanker servik. Kanker ini banyak menyerang wanita yang mempunyai kadar beta-karoten, vitamin E, dan vitamin C sangat rendah dalam darahnya. Beberapa hasil penelitian menunjukkan bahwa beta-karoten sangat efektif untuk mencegah kanker prostat. Sumber karotenoid adalah sayuran berwarna merah, orange, kuning, dan hijau seperti tomat, wortel, ubi jalar, bayam, dan brokoli (Hernani dan Raharjo, 2004).
f. Katekin
Katekin termasuk dalam senyawa golongan polifenol dari gugusan flavonoid, yang banyak terdapat dalam teh hijau. Epigallokatekin merupakan katekin yang sangat penting dari teh hijau karena mempunyai daya antioksidan yang cukup tinggi, serta berperan dalam pencegahan penyakit jantung dan kanker (Hernani dan Raharjo, 2004).
g. Resveratrol
Merupakan kelompok polifenol yang mempunyai aktivitas antioksidan cukup tinggi. Senyawa ini banyak ditemukan pada biji anggur. Sebagai polinutrien, senyawa ini munjukkan efek terhadap pencegahan kanker (Hernani dan Raharjo, 2004).
By : Queen_foe
0 komentar:
Posting Komentar