1. Aksara Jawa

Aksara sebagai karakter bangsa kita akan berjaya di negara sendiri, karna benteng karakter bangsa indonesia itu ada 3 yaitu Aksara, Bahasa dan Pancasila, selama ini benteng pertama sudah jebol dan begitu mudahnya pengaruh luar itu masuk ke Indonesia, jika Aksara dan Bahasa telah jebol begitu mudahnya pancasila itu di otak-atik, dengan adanya Aksara dan Bahasa sebuah bangsa bukan berarti menutup diri karena ada sarjana-sarjana kita yang akan mengalih aksarakan dan mengalih bahasakan ilmu yang baik saja dari negara asing, seperti bangsa besar lainnya yang memiliki aksara, karakter mereka terjaga sangat baik, namun kita masih sebagai pengekor bangsa lainnya, seperti zaman dulu kita pengekor bangsa besar Ashoka yang menggunakan pallawa, baru ketika muncul Sriwijaya dan lalu dilanjutkan Majapahit karakter kita sebagai bangsa Nusantara muncul, dan hancur dengan mudah oleh kolonialisme karena kesalahan kita sendiri yaitu pecahnya Kesatuan dan Persatuan di antara Bangsa Nusantara Sendiri.

2. Aksara Bali

Aksara ini umum digunakan untuk menulis bahasa Bali dan Sanskerta. Dengan sedikit perubahan, aksara ini juga digunakan untuk menulis bahasa Sasak yang digunakan di Lombok. Aksara ini berkerabat dekat dengan dengan aksara Jawa. Saat ini, aksara Bali masih diajarkan di sekolah-sekolah Bali sebagai muatan lokal, namun penggunaannya terbatas pada lingkup yang sempit.


3. Surat Batak

Surat Batak adalah nama aksara yang digunakan untuk menuliskan bahasa-bahasa Batak. Secara garis besar, ada lima varian Surat Batak di Sumatra, yaitu Angkola-Mandailing, Karo, Pakpak-Dairi, Simalungun, dan Toba. Aksara ini wajib diketahui oleh para datu, yaitu orang yang dihormati oleh masyarakat Batak karena menguasai ilmu sihir, ramal, dan penanggalan.

Aksara Angkola-Mandailing


Aksara Karo


4. Aksara Lampung

Aksara Lampung juga digunakan untuk menulis surat, hukum, surat resmi untuk mengesahkan hak kepemilikan tanah tradisional, mantra, sihir, guna-guna, cara sesajian, petuah-petuah, syarat menjadi pemimpin, obat-obatan, hingga syair mistik Islam.


5. Aksara Lontara

Lontara adalah aksara tradisional masyarakat Bugis-Makassar. Huruf lontara ini pada umumnya dipakai untuk menulis tata aturan pemerintahan dan kemasyarakatan. Naskah ditulis pada daun lontar menggunakan lidi atau kalam yang terbuat dari ijuk kasar.


Indonesia tercatat memiliki 746 bahasa dengan aksara yang sangat beragam. Angka ini akan bertambah seiring dengan penelitian yang terus dilakukan. Kekayaan bahasa dan aksara di tanah air diharapkan tidak sekadar dilihat sebagai angka yang menakjubkan, namun juga pengingat untuk terus mencintai dan melestarikan kebudayaan Indonesia.

by: Sa'idatul Wafiyah-Kimia 2013

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2012 Mading Elektronik Polimer / Template by : Urang-kurai