Tanpa kita sadari, segala yang berada disekitar kita adalah ilmu kimia. Apa yang kita rasakan, yang kita pakai, yang kita hirup, yang kita makan selalu melibatkan zat kimia. Namun, kebanyakan dari kita kurang memahami bagaimana zat-zat tersebut bereaksi. Banyak yang bermanfaat, tapi tidak sedikit pula menimbulkan efek yang berbahaya jika salah dalam perlakuan dan penggunaannya. Berikut beberapa fakta kimia dalam kehidupan sehari-hari yang sering kita lakukan namun berdampak  bahaya dan sering dianggap remeh :
1.      Membakar kantong plastik menghasilkan gas dioksin yang bisa menyebabkan keracunan dan kanker.
Dioksin merupakan kelompok zat-zat berbahaya yang termasuk ke dalam golongan senyawa CDD (Chlorinated Dibenzo-p-Dioxin), CDF ( Chlorinated Dibenzo Furan ), dan PCB (Poly Chlorinated Biphenyl). Terdapat ratusan senyawa yang termasuk dioksin, salah satunya adalah TCDD (2,3,7,8- tetrachlorodibenzo-p-dioxin ) yang dikenal paling beracun (Mukerjee, 1998). Dioksin berasal dari proses sintesis kimia pada proses pembakaran zat organik yang bercampur dengan unsur halogen pada temperatur tinggi. Dioksin berasal dari pembakaran limbah rumah tangga maupun industri yang mengandung senyawa klor seperti industri kimia, pestisida, plastik, dan pulp kertas. Pembakaran karbon yang tidak sempurna menghasilkan karbon monoksida dan partially oxidized hydrocarbons. Adanya suhu tinggi menyebabkan sebagian kecil nitrogen akan teroksidasi menjadi nitrat oksidan dan nitrat dioksida. Adanya sulfur dalam bahan bakar atau limbah akan teroksidasi menjadi sulfur dioksida dan sulfur trioksida yang akan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat. Apabila limbah atau bahan bakar mengandung halogen seperti klorin dan fluorin, dapat terjadi pembentukan dioksin dari reaksi senyawa-senyawa yang telah disebutkan sebelumnya dengan air dan oksigen pada suhu 250 °C – 400 °C yang disebut sebagai de novo synthesis(Raghunathan and Gullett, 1996). Berdasarkan Enviromental Protection Agency (1994), beberapa sumber utama dioksin berasal dari hasil pembakaran sampah; hasil sampingan proses produksi pestisida; hasil pembakaran pada proses produksi baja; dan air buangan industri, terutama industri kertas yang menggunakan klor sebagai pemutih. Dioksin juga dapat dihasilkan dari kebakaran hutan dan aktivitas gunung berapi (Tchobanoglous et al., 1993)
  1. Kalsium pada susu mengikat fungsi obat sehingga mencegah penyerapan obat ke dalam tubuh.
Obat yang dikonsumsi secara oral akan lebih efektif bagi seseorang jika dikonsumsi dengan cara pemakaian yang benar dan diserap dengan baik oleh tubuh. Obat oral harus diserap dari saluran pencernaan hingga masuk ke dalam aliran darah lalu dikirim ke jaringan sel yang sakit. Salah satu faktor yang mempengaruhi kemampuan tubuh dalam menyerap obat adalah kondisi keasaman lambung, ada atau tidak makanan didalamnya yang mengandung lemak akan lebih lama dalam proses penyerapan obat dan kandungan zat kimia kalsium (banyak terkandung dalam susu). Beberapa obat seperti keluarga antibiotik yang mengandung rumus kimia tetrasiklik dan minosiklik akan bereaksi dengan Kalsium yang terdapat dalam susu yaitu dengan mengikat obat tersebut sehingga membuatnya tidak larut dalam usus dan mencegah penyerapan obat tersebut ke dalam jaringan sel tubuh. Mengonsumsi susu setengah liter mampu mengurangi efektivitas antibiotik hingga 80 persen.
  1. Sayur bayam tidak boleh dikonsumsi lebih dari 4 jam sesudah diolah karena tinggi kadar nitrit (NO₂−) yang membahayakan tubuh.
Bahaya dari sayur bayam yang telah lama didiamkan terjadi karena adanya proses oksidasi yang terjadi antara udara dan bayam. Sayur bayam adalah penghasil zat besi terbanyak, dan ketika zat besi terlalu lama bereaksi dengan udara, maka zat besi ini akan teroksidasi dan berubah menjadi senyawa kimia bernama Ferro. Ferro adalah senyawa kimia yang bersifat racun (oksidan) bagi tubuh. Jadi ketika kita makan bayam yang telah lama dimasak, bukan antioksidan yang kita dapat. Justru hasil oksidasi dari zat besi yang telah berubah menjadi oksidan, itu artinya sama saja dengan memasukkan racun kedalam tubuh kita. Selain itu, bayam juga mengandung senyawa kimiawi nitrat (NO3) , yang ketika teroksidasi juga akan berubah, yaitu akan  menjadi nitrit (NO2) yang bersifat racun.
  1. Meniup minuman panas menghasilkan senyawa H2CO3 yang jika tertelan dapat menyebabkan penyakit jantung.
Biasanya ketika kita makan makanan atau minuman yang panas maka kita meniupnya agar makanan atau minuman yang masuk ke mulut kita menjadi dingin. Hal ini dapat berisiko terhadap kesehatan kita dikarenakan makanan atau minuman yang masih panas tersebut akan mengeluarkan uap air yang mana kita tahu uap air adalah H2O(aq). Jika kita meniupnya, maka kita akan mengeluarkan gas CO2 dari dalam mulut. menurut reaksi kimia, apabila uap air bereaksi dengan karbondioksida akan membentuk senyawa asam karbonat (carbonic acid) yang bersifat asam.
H2O + CO2 à H2CO3.
Perlu kita tahu bahwa didalam darah itu terdapat H2CO3 yang berguna untuk mengatur pH (tingkat keasaman) di dalam darah. Darah adalah Buffer (larutan yang dapat mempertahankan pH) dengan asam lemahnya berupa H2CO3 dan dengan basa konjugasinya berupa HCO3- sehingga darah memiliki pH sebesar 7,35 – 7,45 dengan reaksi sebagai berikut:
H2CO3 àCO2 + H2O
H2CO3 à HCO3- + H+
Tubuh menggunakan penyangga pH (buffer) dalam darah sebagai pelindung terhadap perubahan yang terjadi secara tiba-tiba dalam pH darah. Adanya kelainan pada mekanisme pengendalian pH tersebut, bisa menyebabkan salah satu dari 2 kelainan utama dalam keseimbangan asam basa, yaitu asidosis atau alkalosis.Asidosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung asam (atau terlalu sedikit mengandung basa) dan sering menyebabkan menurunnya pH darah.Sedangkan Alkalosis adalah suatu keadaan dimana darah terlalu banyak mengandung basa (atau terlalu sedikit mengandung asam) dan kadang menyebabkan meningkatnya pH darah.
Kembali lagi ke permasalahan awal, dimana makanan kita tiup, lalu karbondioksida dari mulut kita akan berikatan dengan uap air dari makanan dan menghasilkan asam karbonat yang akan mempengaruhi tingkat keasaman dalam darah kita sehingga akan menyebabkan suatu keadaan dimana darah kita akan menjadi lebih asam dari seharusnya sehingga pH dalam darah menurun, keadaan ini lebih dikenal dengan istilah asidosis.
Seiring dengan menurunnya pH darah, pernafasan menjadi lebih dalam dan lebih cepat sebagai usaha tubuh untuk menurunkan kelebihan asam dalam darah dengan cara menurunkan jumlah karbon dioksida.Pada akhirnya, ginjal juga berusaha mengkompensasi keadaan tersebut dengan cara mengeluarkan lebih banyak asam dalam air kemih.Tetapi kedua mekanisme tersebut tidak akan berguna jika tubuh terus menerus menghasilkan terlalu banyak asam, sehingga terjadi asidosis berat. Sejalan dengan memburuknya asidosis, penderita mulai merasakan kelelahan yang luar biasa, rasa mengantuk, semakin mual dan mengalami kebingungan. Bila asidosis semakin memburuk, tekanan darah dapat turun, menyebabkan syok, koma dan bahkan kematian.
(Polimer)

Sumber :
Isro. 2010. Alasan Dibalik Larangan Meniup Makanan Yang Masih Panas. [serial online]. http://iqmal.staff.ugm.ac.id/index.php/2010/06/09/alasan-dibalik-larangan-meniup-makanan-yang-masih-panas/. [14 Juli 2017].






0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2012 Mading Elektronik Polimer / Template by : Urang-kurai