Rektor Meminta Mahasiswa Pertimbangkan Kebutuhan Undip
Suasana Aksi Aliansi Mahasiswa Undip yang menolak kenaikan UKT dan Pengadaan SPI di Widya Puraya, Selasa (5/4) |
POLIMER, SEMARANG – Meski
tak dapat ditemui langsung pada Aksi Aliansi Mahasiswa Undip Selasa (5/4) lalu
di Widya Puraya, Rektor Undip Prof Yos Johan memberi keterangan lanjut mengenai
penetapan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan pengadaan Sumbangan Pengembangan
Instituti (SPI) untuk pendaftaran mahasiswa baru jalur Ujian Mandiri (UM). Saat
itu, beliau sedang bertugas di Perancis dan memang tidak berada di tempat.
Dilansir dari TRIBUNJATENG.COM, Prof Yos Johan mengkonfirmasi
akan adanya SPI untuk jalur UM lewat pesan WhatsApp. Beliau menghargai dan
memberi apresiasi atas sikap kritis mahasiswa Undip mengenai hal ini, namun ia
menghimbau untuk juga mempertimbangkan kebutuhan Undip yang semakin meningkat,
mengingat Undip akan menjadi Universitas Riset yang Unggul dan berkelas
Internasional.
"Kebijakan SPI
didasarkan ketentuan peraturan menristekdikti 2015 dan hanya diberlakukan untuk
jalur Ujian Mandiri (UM) yang diterima tahun 2016. Undip tetap melayani mahasiswa
golongan tidak mampu melalui jalur bidik misi dan UKT golongan 1 dan 2 yang
jumlahnya lebih dari 30 persen melalui jalur SNMPTN dan SBMPTN. Kebutuhan Subsidi Undip sendiri mencapai 400
Milyar, tetapi hanya dibantu 80 Milyar via Bantuan Operasional Perguruan Tinggi
Negeri (BOPTN) jadi masih ada kekurangan 320 Milyar," tulis
Rektor kepada Tribun Jateng.
Kebutuhan dana ini diperlukan universitas untuk peningkatan
operasional, kualitas sarana dan prasarana, laboratorium, serta biaya
penelitian dan kegiatan kemahasiswaan. (eL,
sumber dari TRIBUNJATENG.COM)
0 komentar:
Posting Komentar