Ramadhan tinggal menghitung hari, dengan hitungan jari umat muslim akan masuk bulan yang penuh berkah,tiba saatnya kaum muslimim menyambut tamu agung
bulan Ramadhan, tamu yang dinanti-nanti dan dirindukan kedatangannya. Sebentar
lagi tamu itu akan bertemu dengan kita. Tamu yang membawa berkah yang berlimpah
ruah. Tamu bulan Ramadhan adalah tamu agung, yang semestinya kita bergembira
dengan kedatangannya dan merpersiapkan untuk menyambutnya. Bagaimana
tidak, pada bulan ini pahala akan dilipat gandakan, pintu surga dibuka
selebar-lebarnya, pintu neraka ditutup serapat rapatnya dan juga setanpun
dibelenggu. Sehingga bulan ramadhan menjadi sebuah moment berharga bagi kita
umat muslim untuk mendulang pahala sebanyak-banyaknya. Pun menjadi moment untuk
bertaubat dari segala perbuatan dosa yang telah dilakukan. Sehingga bulan
ramadhan menjadi bulan yang ditunggu-tunggu oleh umat muslim untuk memperbaiki
diri dan menjadi insan yang lebih baik dari sebelumnya. Pada bulan ini juga
umat muslim akan berlomba-lomba mencari berkah dari bulan yang mulia ini dengan
melakukan segala amalan-amalan yang dianjurkan pada bulan ramadhan.
﴿٥٨﴾ قُلْ بِفَضْلِ اللّهِ وَبِرَحْمَتِهِ
فَبِذَلِكَ فَلْيَفْرَحُواْ هُوَ خَيْرٌ مِّمَّا يَجْمَعُونَ
“Sampaikanlah
(wahai Nabi Muhammad), dengan karunia Allah dan rahmat-Nya, hendaknya dengan
itu mereka bergembira. Karunia Allah dan rahmat-Nya itu adalah lebih baik dari
apa mereka yang kumpulkan (dari harta benda). (Yunus: 58)
Bulan Ramadhan dinamakan juga dengan Syahrul
Qur’an (Bulan Al Qur’an). Karena Al-Qur’an diturunkan pada bulan tersebut dan
pada setiap malamnya Malaikat Jibril datang kepada Rasulullah Shallallahu
‘alahi wa Sallam untuk mengajari Al-Qur’an kepada beliau. Bulan Ramadhan dengan
segala keberkahannya merupakan rahmat dari Allah. Karunia Allah dan rahmat-Nya
itu lebih baik dan lebih berharga dari segala perhiasan dunia.
Cukuplah
untuk mengetahui tinggi kedudukan Lailatul Qadar dengan mengetahui bahwasanya
malam itu lebih baik dari seribu bulan Allah berfirman :
١ إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةِ
الْقَدْرِ
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ٢
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ ٣
تَنَزَّلُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ ٤
سَلامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ٥
وَمَا أَدْرَاكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ ٢
لَيْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ ٣
تَنَزَّلُ الْمَلائِكَةُ وَالرُّوحُ فِيهَا بِإِذْنِ رَبِّهِمْ مِنْ كُلِّ أَمْرٍ ٤
سَلامٌ هِيَ حَتَّى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ٥
"Sesungguh Kami menurunkan Al Qur'an pada malam
Lailatul Qadar tahukah engkau apakah malam Lailatul Qadar itu? Malam Lailatul
Qadar itu lbh baik dari seribu bulan Pada malam itu turunlah malaikat-malaikat
dan Jibril dgn izin Rabb mereka (untuk membawa) segala urusan Selamatlah malam
itu hingga terbit fajar." (Al Qadar : 1-5)
Dan pada malam itu dijelaskan segala urusan yg penuh hikmah
Dan pada malam itu dijelaskan segala urusan yg penuh hikmah
(3). إِنَّا
أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ ۚإِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ
(4). فِيهَا يُفْرَقُ
كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ
(5). أَمْرًا مِنْ
عِنْدِنَا ۚإِنَّا كُنَّا مُرْسِلِينَ
(6). رَحْمَةً مِنْ
رَبِّكَ ۚإِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ
"Sesungguh
Kami menurunkan pada suatu malam yg diberkahi dan sesungguh Kami-lah yg memberi
peringatan. Pada malam itu dijelaskan segala urusan yg penuh hikmah (yaitu)
urusan yg besar dari sisi Kami. Sesungguh Kami adl Maha Mendengar lagi Maha
Mengetahui." (Ad Dukhan
: 3 - 6).Maka
sudah sepantasnya seorang muslim benar-benar menyiapkan diri untuk menyambut
bulan yang penuh barakah itu, yaitu menyiapkan iman, niat ikhlas, dan hati yang
bersih, di samping persiapan fisik.
Ramadhan adalah bulan suci yang penuh rahmat dan barakah. Allah
Subhanahu wa Ta’ala membuka pintu-pintu Al-Jannah (surga), menutup pintu-pintu
neraka, dan membelenggu syaithan. Allah ‘Azza wa Jalla melipat gandakan amalan
shalih yang tidak diketahui kecuali oleh Dia sendiri. Barangsiapa yang
menyambutnya dengan sungguh-sungguh, ber-shaum degan penuh keimanan dan
memperbanyak amalan shalih, serta menjaga diri dari perbuatan-perbuatan yang
bisa merusak ibadah shaumnya, niscaya Allah ‘Azza wa Jalla akan
mengampuni dosa-dosanya dan akan melipatkan gandakan pahalanya. Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wa Sallam berabda: “Barang siapa yang ber-shaum
dengan penuh keimanan dan harapan (pahala dari Allah), niscaya Allah mengampuni
dosa-dosa yang telah lampau.” (Muttafaqun ‘alahi)
Namun yang terpenting bagi saudara-saudaraku seiman, adalah
mensyukuri atas limpahan karunia Allah dan rahmat-Nya. Janganlah nikmat yang
besar ini kita nodai dan kita kotori dengan berbagai penyimpangan dan
kemaksiatan. Nikmat itu akan semakin bertambah bila kita pandai mensyukurinya
dan nikmat itu akan semakin berkurang bahkan bisa sirna bila kita
mengkufurinya.Termasuk sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah, pada bulan
yang penuh barakah ini kita ciptakan suasa yang penuh kondusif. Jangan kita
nodai dengan perpecahan. Kewajiban kita seorang muslim mengembalikan segala
urusan kepada Allah dan Rasul-Nya, serta kepada para ulama bukan berdasarkan
pendapat pribadi atau golongan. http://salafy.or.id/blog/2009/08/20/menyambut-ramadhan/
(Polimer-Naa_)
0 komentar:
Posting Komentar