[Semarang] Akhir-akhir ini semakin banyak ditemui tukang ojek berhelm hijau khas dengan bertuliskan “Gojek” berkeliaran di sekitar kampus Undip. Belakangan ini memang semakin banyak mahasiswa maupun masyarakat disekitar kampus Undip yang menggunakan jasa berbasis ojek online itu untuk keperluan transportasinya, entah mau pergi kuliah, belanja, pulang kampung, delivery makanan, barang dan lain-lain. Jika dipikir-pikir memang lebih memudahkan bagi konsumen karena semakin canggihnya teknologi handphone/smartphone yang mereka miliki bisa menjadi keuntungan dan kemudahan.
   Gojek merupakan sebuah contoh keindahan aplikasi dan inovasi sosial berbasis teknologi yang fenomenal, bagaimana kekuatan aplikasi (digital apps) bisa dimanfaatkan untuk memberdayakan ekonomi kaum kelas pinggiran (tukang ojek) menjadi melek teknologi sehingga menjadi lebih kreatif. Terdapat tiga layanan yang disediakan oleh GoJek: Yang pertama adalah jasa Instant Courier yaitu jasa pengantaran barang. Lalu ada pula jasa Shopping, jadi pelanggan dapat meminta tukang ojek berbelanja. Dan yang terakhir adalah jasa standar dari GoJek, yaitu transport atau jasa mengantarkan pelanggan ke tempat tujuan mereka. Semua layanan ini dapat diakses dan dipesan melalui aplikasi dari smartphone pelanggan. Di sinilah kemudahan yang diberikan GoJek kepada pelanggannya.
   Namun disamping dari dampak positif dari penggunaan gojek ini tak jarang terjadi keluhan dari beberapa mahasiswa maupun masyarakat yang menganggap gojek juga berdampak buruk. “Positifnya mungkin lebih memudahkan penumpang, gak perlu ke pangkalan ojek buat nyari ojek dan dalam keadaan yang mendesak itu sangat membantu. Tapi ya dampak negatifnya itu lho, yang jelas itu menambah polusi udara di lingkungan Undip sendiri karena semakin banyak kendaraan. Dan juga akan berdampak negatif pada abang angkot yang memang sejak dulu udah ada dan bekerja di wilayah Undip ditambah lagi adanya BRT jadi akan semakin sedikit penghasilan yang diterima oleh abang angkotnya”. (Sesika Novari,Kimia 2015)
“kalo pendapatku ya biasa aja,karena aku termasuk bukan pengguna kendaraan umum seperti gojek,angkot,dll.Bagus-bagus aja sih dengan adanya gojek. Ya memang adanya gojek memudahkan mobilitas mahasiswa, tapi kasihan bagi tukang angkot dan ojek pangkalan yang sudah lama mencari nafkah di sekitar kampus, rasanya lapak mereka sekarang sudah dikuasai oleh gojek”.(Ani Noviana,Kimia 2015)

Mungkin bagi sebagian mahasiswa akan merasa dimudahkan dengan Gojek, namun kebanyakan sopir kendaraan umum seperti angkot dan tukang ojek lokal yang sudah lama mengais rezeki di lingkungan Undip dan Tembalang akan merasa sangat dirugikan." Beberapa kali saya mendengar keluhan segerombolan tukang angkot yang merasa penghasilan mereka semakin menurun seiring dengan semakin banyaknya kendaraan umum seperti BRT dan Gojek yang masuk kampus Undip". (Nur Fitriyah, Perikanan 2015).

   Namun kita kembali lagi dengan tujuan baik dari perusahaan Gojek itu sendiri, bahwa niatnya ojek online ini didirikan untuk memudahkan transportasi masyarakat dengan menyeimbangkan teknologi yang semakin canggih saat ini, hal inilah yang membedakan Gojek dengan ojek-ojek biasa. Dari keistimewaan dengan adanya website yang dapat dilakukan secara online jadi tidak perlu repot-repot keluar rumah cukup sediakan internet yang cepat dan keinginan untuk menggunakan jasa pelayang dari Gojek dapat segera diaplikasikan.Selain manfaat kemudahan dan keefisienan dari gojek ini, manfaat lain yang bisa didapat antaranya pelayanan yang diberikan oleh Gojek itu sendiri dirasa nyaman oleh masyarakat,praktis,cepat dan aman,para sopir Gojek juga sopan. Pada intinya pelayanan yang diberikan Gojek bagus dan memudahkan masyarakat dalam bertransportasi, mengenai lapak dan rezeki yang nantinya didapat oleh Gojek yang mungkin lebih banyak dari angkutan umum dan ojek biasa itu karena sudah ketentuan, karena rezeki sudah diatur oleh Tuhan.
5 fakta tentang Gojek yang perlu kita ketahui:
https://www.cermati.com/artikel/5-fakta-gojek-dalam-membangun-perekonomian-masyarakat  

  1. Menerapkan sistem bagi hasil
Di dalam perusahaan GoJek, sistem yang digunakan adalah sistem bagi hasil yang mana 80% keuntungan akan diberikan kepada driver dan 20% untuk perusahaan GoJek tersebut. Sistem ini jelas sangat menguntungkan apalagi dengan pelanggan GoJek yang sekali waktu bisa banyak. Jelaslah ini sangat berbeda dengan tukang ojek biasa yang hanya akan jalan jika ada satu penumpang saja. Para driver GoJek biasanya akan stand by dengan smartphone mereka jika sekali waktu ada pelanggan yang membutuhkan jasa ojek. Dengan banyaknya pelanggan yang menggunakan GoJek inilah, para driver GoJek akan mendapatkan pelanggan yang lebih banyak daripada ojek biasa. Kemudian dengan sistem yang diterapkan tadi, tentu saja keuntungan driver GoJek cukup menggiurkan
       2. Mendapatkan asuransi gratis

Sangat berbeda dengan tukang ojek biasa, para driver di GoJek online akan mendapatkan asuransi gratis seperti pegawai kantoran dari perusahaan GoJek. Karena asuransi yang diberikan gratis, maka para driver GoJek tidak perlu membayar premi asuransi sendiri sebab telah ditanggung oleh perusahaan. Tentu saja, ini merupakan daya tarik tersendiri menjadi driver GoJek karena tanpa membayar premi asuransi, para driver GoJek bisa merasakan keuntungannya. Jadi, jika driver GoJek mengalami kecelakaan, biaya pengobatan dan lain-lain akan ditanggung oleh perusahan GoJek. 
      3. Mendapatkan bonus

Hal menarik selanjutnya dari GoJek ialah perusahaan GoJek yang memberikan bonus kepada driver yang rajin mencari pelanggan. Setiap menjalankan 5 kali order termasuk order untuk mengantarkan barang, seorang driver GoJek akan mendapatkan bonus sebesar Rp50.000. Bonus ini berlaku kelipatannya, jadi jika seorang driver GoJek melaksanakan 10 order, maka bonus yang akan didapatkan yaitu Rp100.000. Hal yang paling utama untuk para driver GoJek yang ingin mendapatkan bonus ialah rajinlah mengecek panggilan para pelanggan agar order yang didapatkan pun makin banyak. Tentu saja, bonus yang diberikan perusahaan GoJek ini sangat menarik perhatian orang untuk beralih pekerjaan menjadi driver GoJek.
      4. Tidak terikat kontrak kerja

Walaupun bekerja untuk sebuah perusahaan jasa, nyatanya para driver GoJek tidak terikat dengan kontrak kerja seperti pada perusahaan pada umumnya. Tanpa ikatan kerja inilah yang membuat pekerjaan menjadi driver GoJek ini dapat dilakukan sebagai pekerjaan sampingan atau freelance. Jadi, untuk para pekerja kantor atau para mahasiswa yang ingin menambah penghasilan, menjadi driver GoJek merupakan pilihan tepat karena selain tidak ada kontrak kerja yang mengikat mereka, jam kerjanya pun dapat disesuaikan dengan kegiatan di kantor maupun di kampus.
      5. Membuka peluang investasi

Setelah penghasilan bertambah dengan menjadi driver GoJek, uang yang ada dapat digunakan untuk berinvestasi agar tidak habis sia-sia hanya untuk foya-foya. Investasi uang ini dapat dilakukan dengan menanam modal di reksa dana yang tidak butuh modal besar. Atau bisa juga uang yang ada digunakan untuk membeli emas, ditabung di bank. Bahkan ada yang sampai bisa membeli rumah atau bahkan sampai mampu membeli mobil dari hasil ngojek.


(Polimer-Naa_)
            

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2012 Mading Elektronik Polimer / Template by : Urang-kurai