Kebanggaan dalam Sumpah Pemuda

Sumber: nusantarapost.com
88 tahun silam, di tanggal 28 Oktober ini, beragam organisasi pemuda dari seluruh pelosok Nusantara berhimpun. Bukan untuk bersenang-senang, bukan pula untuk sekedar menggelar acara kepemudaan biasa. Mereka berpikir keras untuk menciptakan Indonesia yang satu, Indonesia yang jaya, Indonesia yang berdaulat, Indonesia yang bisa dibanggakan. Hingga akhirnya Konggres Pemuda Kedua menggaungkan sumpahnya.
Pertama
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah air Indonesia.
Kedoea
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia.
Ketiga
Kami poetra dan poetri Indonesia, mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia.

Bangga….
Memang sudah seharusnya kita berbangga sekarang ini. Kemerdekaan Indonesia telah lama digenggam. Persatuan Indonesia telah menjadi nilai luhur bagi bangsa ini. Bahasa Indonesia telah umum dipakai, bahkan memancanegara. Mereka yang saat itu bersumpah seharusnya bangga melihat Indonesia yang sekarang. Tapi, apakah mereka benar-benar bangga melihat kita sekarang? Selain itu, apakah kita sendiri bisa berbangga dengan apa yang kita punyai dewasa ini?

Sumpah Pemuda memiliki nilai kebanggaan. Bangga bertanah air Indonesia. Bangga berbangsa Indonesia. Bangga berbahasa Indonesia. Bangga atas segala yang kita punyai. Tapi kenyataannya, banyak pemuda Indonesia merasa malu. Malu berbicara, malu untuk bertanya, malu dengan tempat tinggalnya, malu dengan status, malu karena belajar di tempat yang dianggap rendah, malu akan segalanya. Bagaimana kebanggaan bisa diraih kalau kemaluan menguasai diri?

Bangga itu butuh keberanian. Bangga itu perlu diimbangi dengan rasa syukur. Bangga itu harus dibatasi dengan kerendahan hati. Bangga itu bijak dan penuh pemikiran wawasan luas. Bangga itu nilai seorang pemuda yang mengambil sebuah pilihan.

Berbanggalah, wahai Pemuda Indonesia! Sama seperti pendahulumu yang berbangga atas Sumpah mereka!
Berbanggalah atas apa yang kamu dapati, meski itu bukan kemauanmu! Karena mereka yang dahulu dapat berbangga walau belum dapat meraih.
Berbanggalah pada dirimu! Bahkan ketika diri tak menau apa yang patut dibanggakan. Karena setiap orang terlahir dengan sebuah kebanggaan diri, bukan arogansi.

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © 2012 Mading Elektronik Polimer / Template by : Urang-kurai